Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 8 (RECAP), Hari Ini Minggu 23 Juni 2019. Melanjutkan yang episode kemarin, sebelumnya Taealha mengajukan pertanyaan terhadap SaYa, apakah Kau pelakunya? (yang nukar racun)
Saya tertawa dan menyampaikan kalau Dia pelakunya dan Ayahnya Tagon kini akan menikahi Klan Asa sedangkan Taealha akan kehilangan Dia.
Seu Cheon melapor ke Harim, disana juga ada Moobaek dan ChaeEun. Dia menyampaikan kalau Tagon sudah pingsan dan Ia meminta Harim kesana.
Daftar Isi
- Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 8 Part 1
- Taealha mengambil keputusan
- Taealha menjadi kepala Suku Hae mengambil alih Mihol
- Taealha ingin menyebabkan Tagon seorang Raja
- Tagon menjadi pemimpin Serikat
- Tagon menyampaikan pertemuan
- Tagon menemui SaYa
- Tagon murka terhadap Saya
- Taealha mengancam Tanya
- Heulrib memperkenalkan Yeolseon huruf
- TanYa mengikuti Saya
- SaYa menenteng TanYa ke kawasan Ayahnya
Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 8 Part 1
Balik lagi ke Saya, Ia menyampaikan terhadap Taealha bahwa nasibnya masih lebih mujur daripadanya, alasannya yaitu Ia masih punya peluang, sedangkan Saya tak sanggup berjumpa Saenarae lagi.
Baca juga: Sinopsis Arthdal Chronicles Episode 7
Taealha marah, kemudian dengan entengnya Saya mengucapkan minta maaf menyerupai yang Taealha lakukan sebelumnya. (Episode 7 Kemarin)
Saya kemudian menyampaikan kalau kini perasaannya pada Taealha murni menyerupai dahulu lagi dan sudah tak tidak senang Dia. Saya mengajak Taealha melakukan pekerjaan sama lagi, dan SaYa mengucap “Kini Kau Akan Butuh Aku”.
Di luar Tanya memperhatikan obrolan mereka berdua dan Taealha kemudian menutup pintunya.
Taealha ingin Saya mengundang Dia Ibu, SaYa justru tertawa, Dia menyampaikan kalau umurnya cuma setara untuk menjadi kakaknya. Dia kemudian memangil Taealha “Ibu”.
Taealha ingin menampar Dia, tetapi Saya melawan dan menghentikan tangannya.
SaYa mengenali semua diam-diam Taealha, Kalau Dia haruws menuruti semua perintah Ayahnya mulai dari seorang mata-mata, Ayahnya memerintahkan Dia membunuh lelaki yang dicintainya hingga mendekati Sanung Niruha. Dia menyampaikan kalau ini hari balas dendam, kini giliran Ibu balas dendam
Taealha mengambil keputusan
Saya menyampaikan ke Tealha untuk membalaskan dendamnya.
Lalu Taealha berlari mengambil minum dan mengatakan, benar, Kini giliranku. (Ia terbayang dikala Ayahnya dikala menampar Dia alasannya yaitu melakukan yang tidak cocok rencana)
Tagon menenteng jasad Danbyeok ke Harim. Tagon mengajukan pertanyaan apakah Dia di racun? Harim tak sanggup memastikan, kalau ini di racun apa alasannya yaitu kutukan Isodunyong.
Setelah Tagon pergi, Moobaek yang bersembunyi keluar dan bertanya, apakah tak ada cara untuk mengobatinya?
Harim menyampaikan kalau Dia sama saja sudah mati, tetapi akan kuupayakan. Moobaek berpendapat, kalau kita mesti mengeluarkan Danbyeok dari Arthdal, kalau tidak Ia akan mati.
Tagon menilai kalau ini semua perbuatan Asa Ron. Ia meminta prajuritnya, pasukan Daekan untuk membebaskan Mihol Ia mnitipkan surat terhadap anak buahnya untuk diberikan ke Mihol dan Taealha.
Tagon berdiri di atas altar menyampaikan terhadap semua serdadu kalau So Dang dan Pyeon Mi (yang juga pecahan pengawal) sudah gagal melindungi Danbyeok, Tagon kemudian menunjuk Gilseon selaku pemimpin penjaga.
Karena semua penjaga gagal melindungi Danbyeok, Dia juga berpesan untuk lebih hati-hati mulai sekarang.
Prajurit Daekan tiba ke ruangan Mihol dan Dia menyampaikan Ia dibebaskan. Mihol bertanya, Kenapa? Prajurit yang berjulukan Park Ryang Poong itu menjawab kamu Danbyeok sudah meninggal. Ia juga menampilkan pesan surat dari Tagon.
Taealha menjadi kepala Suku Hae mengambil alih Mihol
Mihol balik ke benteng Api, Disana Ia menemui Taealha. Dia memerintahkan Ayahnya mundur dan mengelola benteng perunggu dan Taealha akan mengambil alih posisinya.
Haetuak, orang keyakinan Taealha menyombongkan diri ke YeoBi, orang keyakinan Mihol, tetapi Haetuak justru di ludahi olehnya.
Mereka berdua saling menhenduskan pisau dan bertarung. Lalu Heul Rib tiba dan menghentikan mereka.
Mihol mengatakan pada Taealha, kalau Dia tak membesarkan Dia selaku Yeomari (Artinya, mata-mata) cuma demi kegunaannya saja.
Taealha menjawab, “Jika ada yang manfaatkan gadis kecil selaku Yeomari untuk bertahan lebih baik dihancurkan”
Lalu Mihol mengatakan, niscaya Tagonlah yang membunuh Sanung. Taealha menjawab, pasti saja, alasannya yaitu sudah usang Ia memerintahkan Tagon untuk melakukan itu.
Taealha ingin menyebabkan Tagon seorang Raja
Taealha juga menceritakan dikala Ayahnya memaksa Dia bareng Sanung. Lalu Mihol menyampaikan kalau Tagon akan membubarkan Serikat dan Dia akan menjadi RAJA.
Kemudian Taealha menyampaikan kalau akulah yang mau memiliki Dia. Taealha juga menyampaikan kalau suku sudah tak penting lagi baginya. Satu orang memerintah semuanya, Dia dan Tagon berencana untuk menduduki puncak tertinggi itu.
Mihol lagi mengatakan, Apakah Tagon pernah bilang akan menikahimu? Mihol ragu akan hal itu. Dia menyampaikan Tagon mesti menikahi gadis Klan Asa dan Dia akan mengabaikanmu.
Taealha murka dan menyampaikan siapa yang berhak memilik yaitu Aku, bahkan Taealha juga mengkhianati ayahnya sendiri. Yang berhak menegaskan yaitu Dia, bukan Ayahnya. Taealha sudah menegaskan Tagon dan Dia akan menyebabkan Tagon seorang Raja.
Gitoha dan Moogwang merencanakan orang selaku pelaku pembunuhan Sanung menyerupai yang ditugaskan Tagon sebelumnya. Mereka mendandani persis menyerupai Eunseom.
Sementara itu Tagon berada di kawasan kuil Agung. Asa Yon gres saja memberkatinya.
Lalu Tagon berdiri dan keluar ke Altar Serikat. Ia memperoleh penghormatan dari Asa Ron. Semua orang berteriak, Tagon…Tagon…pemimpin serikat Tagon.
Tagon menjadi pemimpin Serikat
Dia diangkat selaku pemimpin Serikat yang baru. Selain itu Tagon juga menggandeng tangan Asa Mot.
Tiba-tiba Gitoha tiba dan menyeret seseorang ke Altar pelantikan Tagon. Dujeumsaeng itu di ikat kemudian di gantung di atas rebusan air yang mendidih. Bunuh Orang Wahan, teriak warga.
Rakyat pada teriak Bunuh Dia…Bunuh Dia…Bunuh Dujeumsaeng itu… Dia yang membunuh Sanung Niruha…
Tagon kemudian melambaikan tangannya dan menceburkan Dia kedalam rebusan air itu.
Gitoha kemudian berteriak, Kita sudah balaskan dendam Sanung Niruha! Moogwang berteriak Isodunyong sudah membalas musuh kita!
Setelah itu Tagon menemui Asa Ron dan mengatakan empat mata. Asa Ron berkata delapan bang, 12 won. ini ialah tata cara yang didesain 200 tahun kemudian dikala Aramun mendirikan Arthdal dan Tagon ingin pakai tata cara itu lagi.
Asa Ron bertanya, Siapa yang mau di tunjuk selaku menteri untuk delapan bang, 12 won?
Tagon akan mengundang para pemimpin suku dan mengangkat mereka. Asa Ron mengucap lakukan semaumu.
Tagon menyampaikan pertemuan
Lantas, Tagon mengadakan konferensi dengan para pemimpin Suku di hutan Bandi. Tagon menerangkan Bang dan Sol, seorang pemimpin suku Saenyeok (Sukunya Danbyeok), perempuan yang masih muda menerangkan Yang piawai dalam kiprah tertentu diangkat jadi Sol.
Sedangkan yang dipimpinnya disebut bang. Tagon meminta, untuk memimpin serikat, kita butuh delapan Bang dan 12 won selaku asistennya.
Dia meminta para kepala suku untuk pindah ke Arthdal untuk memimpin jaringan selaku menteri dan wakil menteri.
Mereka pada oke dan siap menolong Tagon. Kemudian Tagon memerintahkan Daedae untuk menerangkan posisi mereka.
Kung Tung dari Suku Bato diangkat selaku Menteri Bang Perdagangan, Lalu Bang Afiliasi Perunggu menterinya yaitu Taealha dari Suku Hae.
Dan Menteri untuk Bang Ritual yaitu Asa Ron. Dia sungguh murka mendengar itu, alasannya yaitu kalau begitu posisinya dibawah pemimpin serikat.
Saat perjalanan pulang Taealha menyampaikan kalau Kepala Suku Saenyeok yang gres pemberani.
Tagon menjawab Danbyeok pandai besarkan Dia. Dia masih muda jadi Tagon saya mesti ramah, ujar Tagon.
Lalu Taealha membahas, bagaimana dengan anakmu Saya? Kau Tak mau menemuinya?
Tagon menemui SaYa
Haetuak mendandani SaYa alasannya yaitu Tagon akan mengajaknya pergi dan mengenalkan selaku putranya.
Dibelakang Tanya merasa gatal-gatal kakinya dan SaYa menyaksikan dari cermin justru tertawa. Haetuak ingin memarahi Tanya, tetapi dikala yang serempak Tagon masuk ke ruangan SaYa.
Tagon mengatakan, Kini Kau sudah dewasa. Tagon mendengar kabar bahwa Saya membaca semua buku di Pilgyeonggwan. SaYa menjawab kalau tak ada hal lain yang sanggup Ia lakukan.
Terus Saya menyampaikan “Yang terjadi pada hari itu yaitu salahku, Aku galau secara tiba-tiba ada penyusup.”
Tagon memerintahkan SaYa membuka pakaiannya, Dia menyaksikan keropengnya/bekas luka sudah mulai lepas (Sama menyerupai EunSeom)
Tagon menyampaikan terhadap SaYa bahwa kini Kamu sanggup keluar, tetapi hati-hati jangan hingga tertangkap. Saya kemudian mengucapkan jangan cemas Ayah.
Sebelum Tagon meninggalkan ruangan, SaYa menyampaikan Ayah berani sekali mengaku selaku Aramun, kenapa tak lebih jauh lagi? Aramun Haesulla jadi tuhan 200 tahun kemudian alasannya yaitu diakui Klan Asa.
Jika Ayah memaksa, Klan Asa akan enggan…Pembicaraan Saya di potong oleh Tagon, Dia menyampaikan kalau Aku menjadi pemimpin Serikat.
Saya membalasnya, “Namun pemimpin Serikat bukanlah seorang Raja. Ayah mau jadi seorang Raja kan? Rakyat Arthdal takut pada Klan Asa, tetapi memuja Ayah”
Tagon murka terhadap Saya
Lalu Saya mengatakan, Ayah tak akan sanggup jadi raja, alasannya yaitu Raja mesti menyerupai malapetaka.
SaYa memerintahkan Tagon mesti mengerikan menyerupai kejadian untuk menjadi seorang Raja. Namun Ayah berupaya dicintai oleh semua orang. Saya melanjutkan perkataanya.
Bencana menimpa Kita, kalau darah Klan Asa tumpah. Dia menyarankan biar Ayahnya mesti jadi sama keramatnya.
Tagon dengan nada keras bertanya, “Kenapa mesti melakukan itu?”
Saya melukai tangannya sendiri dan menimbulkan darah Ungunya. Lalu Dia menyampaikan Igutu lebih baik ketimbang Saram. Jika Ayah dari Raja, Ia akan jadi penerusnya dan mereka akan menjadi Dewa.
Pastinya akan gembira menampilkan darah ungu ini. Tagon kemudian marah, gembira Apaan!
Sewaktu kecil Tagon pernah memiliki kawan yang mengenali Ia Igutu, tetapi Ayahnya Ayah (Sanung) mesti membunuh semua keluarganya. Sejak itu, Tagon bunuh orang yang tahu wacana dirinya.
Tagon menyampaikan kalau Saya begitu bodoh, lebih baik Kamu peljari apa itu Teror, kalau tidak Ayah mesti mengajarimu. SaYa ingin menyampaikan bahwa Apakah Ayahnya Malu menjadi seorang Igutu, tetapi Saya gak jadi menyampaikan itu dan Dia justru menyampaikan akan mengingat ucapan ayahnya.
Saat di koridor Tagon bertanya-tanya “Apakah Aku aib jadi Igutu”. Ia membayangkan masa kecilnya yang memiliki darah berwarna ungu. Dia menjajal makan daging mentah dan darah merah, tetapi darahnya tetap ungu.
Tagon bukan Malu terhadap dirinya Igutu, tetapi justru membencinya.
Taealha mengancam Tanya
Taealha menemui Tanya, Ia bertanya, sudah beradaptasi? Tanya menjawab kalau dirinya mesti tetap hidup, Dia akan melakukan segala yang Ia perintahkan.
Mulai hari ini, Taealha meminta Tanya untuk memantau Saya dan melaporkan semuanya pada Dia. Taealha ingin Tanya merahasiakan ini bahkan tergolong terhadap Tagon dan SaYa.
Taealha kemudian mengancam, Jika kamu bermacam-macam, orang yang pertama akan dibunuhnya yaitu Ayah Tanya, Yeolson.
TanYa kemudian bertanya, Dimana Ayahku? Taealha menjawab kalau Dia akan menjadi budak mereka di Banteng Api.
Pasukan Daekan menghimpun suku Wahan Moogwang datang, kemudian memberi perintah mereka untuk memasarkan mereka selaku budak.
Sementara itu Yeolson sendirian dan Dia bertanya, bagaimana dengan ku?
Dia dibawa ke Banteng Api dan melaporkan semua apa yang Ia lihat disana dan rahasikan hal itu. Jika tidak Ia akan menceburkan putrinya ke Air yang mendidih.
Yeolson dibawa ke pemyimpanan warta pilgyeonmggwan oleh salah satu petugas Benteng Api.
Kemudian Heulrib memanggilnya dan memerintahkan Yeolseon duduk. Heulrib mengajukan pertanyaan nama Dia dan meminta Yeolseon menceritakan semua yang Ia tahu. Mulai darimana asalnya, jenis tanaman dan binatang disana, mutu tanahnya, cuacanya dan bebatuan.
Lalu Seorang perempuan menyampaikan yang lebih sederhana terhadap Yeolseon, ceritakan semua hal rincian wacana Suku Wahan. Yeolseon bertanya, Kenapa mesti melakukan itu?
Heulrib memperkenalkan Yeolseon huruf
Heulrib menjawab kalau Dia akan menulis semua percakapannya itu. Yeolseon galau dan tak tahu apa itu “menulis”? Dia kemudian menjelaskannya, menulis yaitu merubah semua obrolan ke suatu huruf.
Sementara itu, Tanya sedang mempelajari bumbu penambah rasa makanan. Mulai dari Bundie (Merica Tiongkok), Cho (Cuka), Monster dan lainnya.
Di luar, Haetuak melatih SaYa bertarung dan berkelahi, tetapi Ia sama sekali tak berkeinginan dengan itu semua.
Setelah merasakan bumbu perasa yang berjulukan monster, Dia berteriak dan memerlukan Air (Monster bermakna cabai). Dia sungguh kepedasan. Haetuak kemudian tiba dan mengajukan pertanyaan apa yang Kamu lakukan.
Tanya menyampaikan ini semua racun, niscaya bukan makanan! Haetuak merasa kesal menyaksikan seluruhnya berantakan. Haetuak memerintahkan Tanya memantau Saya.
TanYa mengikuti Saya
Namun Diluar Ia tak memperoleh Tuan Saya. Mereka berdua ketakutan dan mencarinya. TanYa menyaksikan Saya dan mengikutinya.
SaYa kemudian mengajukan pertanyaan ke Tanya, kenapa Kamu mengikuti. Saya menyampaikan ke Tanya, Kau sanggup Kabur, Hae Tuak dan Taealha tak ada disini.
Tanya menjawab kalau Dia tak sanggup kabur, Dia bilang akan membunuh ayahnya Jika Aku kabur, Ujar Tanya terhadap Saya.
Saya kemudian bertanya, Dimana Ayahmu berada. Ia menjawab, kawasan tinggal Taealha, kawasan yang berasap, benteng Api.
Tanya kemudian menyaksikan sepertu gubuk rumah di atas pohon, Dia mendekatinya dan mengajukan pertanyaan Apa ini? (TanYa teringat pohon yang dibentuk Eunseom)
Lalu Saya mengatakan, Aku sanggup bermimpi, Lalu Ia berucap, Kukira kamu tak tahu apa itu mimpi.
Dia senantiasa terkurung dan senantiasa dikurung. Tetapi dalam mimpinya, ini yaitu kawasan tinggalnya.
Saya berimajinasi menyaksikan dirinya sendiri di lapangan dan mengejar hewan. Dalam mimpinya Ia sungguh cepat dan kuat. Tanya kemudian terkejut, Dia tahu kalau Tanya menyaksikan Eunseom dalam mimpinya.
Akan tetapi mimpi senantiasa sungguh samar, semua sungguh terperinci di dalam mimpi tetapi di saat Ia terbangun menjadi samar untuknya.
Tanya ingin tau apakah mereka berdua sungguh saling menyaksikan dalam mimpi mereka.
Dalam hati SaYa berucap, Aku kelihatannya menyaksikan Kau dalam mimpiku. Namun Ia tak yakin, apakah itu sungguh Dia.
Saya kemudian menenteng Tanya ke suatu kawasan yang menurut SaYa itu yaitu jalan rahasianya.
Tanya bergumam dalam hati “Benetbeot Eunseom (SaYa), niscaya Dia juga lahir di hari Komet Biru timbul dan Kami bertiga lahir di hari yang sama”
SaYa menenteng TanYa ke kawasan Ayahnya
Lalu Tanya bertanya-tanya “Apakah ini ada artinya menyerupai kata Ibu Choseol”. Dia juga dalam hati berkata, Aku merindukanmu Eunseom.
SaYa sudah hingga di kawasan tujuannya, tetapi disana sudah ada Hae Tuak. Dia ingin melakukan sesuatu, tetapi Dilarang Hae Tuak. Ternyata jalan diam-diam itu menuju banteng Api.
Dia ingin mempertemukan Tanya dengan Ayahnya yang berada di Benteng Api. Haetuak melarangnya tetapi SaYa mengancam bagaimana kalau Dia buat kericuhan di kawasan ini dan menyampaikan kalau Ia Igutu.
SaYa kemudian membahas, Kau yang membunuh Saenarae kan? Hae Tuak ketakutan.
Bersambung ke Part 2 ya!
Watch On Netflix
Nonton Online Arthdal Chronicles Episode 8 Subtitle Indonesia
All images credit and content copyright : TVN, Netflix