Oma menenteng Intan ke mobilnya dan melarang berjualan. Intan ingin balik lagi ke Bu Narsih, namun Oma menolaknya.
Daftar Isi
- Cinta Sebening Embun 30 Mei 2019
- Mirza mencari Intan
- Intan sungguh sayang terhadap Bu Narsih
- Nayla pergi ke Rumah Bu Narsih
- Oma Membunuh Dokter Suryadi
Cinta Sebening Embun 30 Mei 2019
Lalu Intan membuka pintu mobil, jikalau Sri tidak membuka pintu Dia nekat meloncat.
Tapi Sri dihentikan Oma untuk teruskan perjalanan. Jika tidak Ia akan dipecat. Intan nekat meloncat. Sri Khawatir. Lalu Oma memarahi Sri namun Dia menjawab jikalau ini semua demi Ibu, Jika tidak nanti orang lain menduga Oma yang mendorong Intan.
Baca juga: Sinopsis Cinta Sebening Embun Episode 62, Hari Ini Rabu (29/5)
Kemudian Oma pulang dan bicara terhadap Nayla. Bahwa Intan sudah berbohong, Dia kembali berdagang gorengan.
Oma tak mau ada pengaruh buruk dari si anak jalanan (Intan) yang sanggup memperngaruhi Intan.
Oma juga memarahi Maya dan Ardi yang sudah mengadopsinya, jikalau Intan bikin malu keluarga lebih baik pindah dari rumahnya.
Dia juga berkata bahwa sudah memaksa Intan menenteng pulang, namun Dia lompat dari mobil.
Disisi lain Ardi masih kepikiran wacana Foto yang ada di rumah itu.
Tiara kemudian menyaksikan perselisihan Oma dan Nayla. Tiara gak nerima Oma yang memarahi Nayla. Dia bahkan berkata Jika Mamah penyakitnya absurd lagi, Dia tidak akan memaafkan Oma dan bicara padanya.
Mirza mencari Intan
Mirza tiba ke tempat tinggal Bu Narsih. Lalu Narsih menerangkan Intan berdagang gorengan alasannya merupakan di meja makan tak ada makanan, dan Intan mempunyai inisiatif untuk berdagang lagi.
Intan berdagang gorengan dan Dia mencicipi sakit pada kakinya (akibat jatuh tadi).
Intan menjualkan gorengan milik orang lain, Dia sukses jualan cepat habis. Mirza cari Intan dan belum ketemu.
Lalu Ardi pulang, Oma ingin menghasilkan situasi kian geger dan ingin melaporkan peristiwa Intan terhadap Ardi.
Ardi melaporkan bahwa menyaksikan foto Dia dan Maya dari kecil.
Oma mendengar itu dari balik pintu, kemudian Dia memerintahkan dadang (orang yang menculik Tiara), untuk memantau rumah itu
Intan dan Eyang Narsih buka bersama.
Narsih menyaksikan kaku Intan yang sakit, Dia minta Intan bercerita penyabab kakinya seumpama itu.
Dia kemudian menceritakan itu dan khawatir. Dia tak mau Intan melakukan itu lagi karenya nyawa Intan lebih barharga.
Mirza balik ke tempat tinggal Bu Narsih dan Intan sudah pulang. Dia karenanya buka puasa bareng Intan dan Bu Narsih.
Intan kemudian mengajak Mirza ke dapur dan menyampaikan bahwa meja di rumah Bu Narsih kosong. Intan kalau di rumah kenyang alasannya merupakan banyak makanan, namun disini Eyang tidak mempunyai masakan apa-apa.
Intan sungguh sayang terhadap Bu Narsih
Intan ingin Narsih makan yang enak-enak alasannya merupakan Dia sayang terhadap Bu Narsih.
Tapi Mirza menyampaikan bahwa keperluan Intan biar Om Mirza yang menanggungnya.
Kemudian Mirza dan Intan sholat tarawih di lingkungan sekitar kawasan tinggal Narsih.
Sepulangnya, Dia ingin tinggal bareng Bu Narsih di sana. Tapi Narsih menyampaikan terhadap cucunya itu bahwa nanti mamahnya cemas dan tak ada yang menjaga.
Intan menjawab bahwa di rumah kan ada Tiara dan banyak orang yang mempertahankan Nayla, mamahnya.
Di rumah, Nayla cemas alasannya merupakan sudah malam Dia belum pulang. Lalu Mirza pulang dan menanyakan dimana Intan?
Mirza menyampaikan bahwa Intan ingin tinggal dengan Bu Narsih.
Nayla menelpon Intan dan memerintahkan pulang kini juga. Nayla tergesa keluar untuk menjemput Intan. Dia berlari keluar kemudian dikejar Ardi, Tiara dan Mirza.
Di jalan Dia nyaris tertabrak kendaraan beroda empat pick up. Ardi menolongnya dan membawanya ke rumah.
Dia murung dan menangis.
Oma tiba melarang tidak boleh ada yang jemput Intan alasannya merupakan Dia sendiri yang menginginkannya,
Nayla berantem dengan Oma dan menyampaikan bahwa Dia kian percaya bahwa Oma bukan Ibu dari mas Ardi. Karena seorang Ibu sulit dipercayai melakukan itu.
Dan siapa pun Diam tak ada yang bela Oma satupun.
Nayla pergi ke Rumah Bu Narsih
Ardi, Nayla dan Tiara menjemput Intan. Oma ingin menghambat Tiara ikut namun diabaikannya.
Di rumahnya Bu Narsih, Dia bilang kalau Intan ingin tinggal disana.
Karena di bulan Ramadhan ini Bu Narsih tinggal sendiri, sedangkan Om Arif masih pulang ke kampung.
Sedih banget, Nayla mulanya gak rela ninggalin Intan, tetapi setelah banyak bicara Dia karenanya baiklah (liat intan dan Nayla nangis, mata juga ikutan nangis..)
Akhirnya Intan dan Mirza tinggal di rumah Bu Narsih. Saat malam hari Nayla ingin video call dengan Intan.
Ardi jadi ingin tau Ayah Intan yang sebenarnya, alasannya merupakan Dia merasa besar hati kepadanya yang begitu baik dan sayang keluarga. Dia jadi ingin ketemu Ayahnya Intan yang asli.
Lalu Nayla, ke kamar Tiara dan tidur bersama, Tiara sungguh bahagia di temani oleh mamahnya.
Badrun sudah berkeliaran lagi. Mirza menyaksikan Badrun CS kenapa mereka tidak dipenjara. Lalu Badrun menyampaikan bahwa Dia gres saja keluar dari penjara.
Badrun minta bantuin Mirza bahwa Dia ingin merampok rumah mertuanya yang kaya.
Lagi-lagi Badrun mengancam bahwa Dia akan mengasih tahu bahwa Intan merupakan anak Mirza.
Disisi lain Oma berjumpa dengan Datang (orang suruhan gres Oma).
Dia ingin mencari sesuatu di rumah Kartini (sri). Intan menyaksikan Bu Lina dan Datang masuk ke tempat tinggal itu.
Dadang mencongkel jendela kemudian membuka pintunya, Lina masuk ke tempat tinggal itu. Dia mencari sesuatu disana ada Dokter yang bareng Sri. Lalu Dia pergi.
Lina memerintahkan Dadang memburu lelaki itu. Mirza kesal alasannya merupakan perilaku Badrun yang ingin minta sumbangan merampok rumah Bu Lina.
Narsih dan Mirza cemas Intan gak ada, Intan kini berada di rumah itu.
Oma dan Dadang sukses menangkap, Dia mengambil HP dan menyaksikan histori telpon bahwa Dia ada nomer Kartini.
Oma Membunuh Dokter Suryadi
Dia menelpon Kartini (Sri). Oma mengerti bahwa itu bunyi Sri. (aduh Oma jadi tahu kalau Sri merupakan Kartini).
Intan merekam Oma dengan HP nya. Oma mendorong Dokter itu dengan HP Intan. Lalu Dia ketakutan, Dia ingin menandakan video rekaman itu ke Om Mirza.
Oma memerintahkan Dadang untuk mengorganisir mayat dokter itu.
Intan keluar dan kabur dari rumah itu. Tapi di di saat yang serupa Mirza menelpon Intan. Oma mendengar ada telepon. Dia berlari ke bunyi itu dan menyaksikan Intan.
HP Intan terjatuh … Hpnya rusak
Oma memburu Intan dan ingin membunuhnya juga. Om Mirza datang. Lalu Intan menyampaikan bahwa Dia ketakutan.
Intan mengajak Mirza ke kawasan peristiwa kasus bahwa disana ada bapak-bapak yang meninggal.
Di rumah Nayla seumpama mencicipi batin dengan Intan. Dia takut terjadi sesuatu pada Intan. Nayla berupaya menelpon Intan namun gak bisa.
Dadang sudah sukses mennyingkirkan mayatnya.
Dia bertujuan untuk mengambil HP intan yang rusak…Oma berasumsi bahwa tidak ada yang mau percaya dengan Intan selama belum ada rekaman.
Mirza menyampaikan terhadap Maya.
Disisi lain Tiara murka alasannya merupakan Nayla lebih mementinkan Intan.
Ardi menjajal menghasilkan suana menjadi tenang. Dia menyampaikan terhadap Tiara bahwa Seorang ibu senantiasa sayang terhadap anaknya tergolong Tiara dan Intan.
Tiara merasa baikan mendengar kata-kata sang Ayah.
Nayla menanyakan keadaan Intan apakah Dia baik-baik saja. Intan tak dongeng wacana peristiwa itu biar mamahnya tak khawatir.
Cerita dan sinopsis akan dilanjutkan setelah Admin menonton cinta sebening embun besok 31 Mei 2019 ya!