Merindu Baginda Nabi Episode 24 – Di episode kemarin Viona sungguh bangga dengan klarifikasi Rifa bahwa Ustadz Anam bukan mengabaikannya melaikan mempertahankan persepsi yang bukan Mahramnya. Itu menghasilkan Viona berfikir, Dia masih memiliki peluang untuk menikah dengan Anam.
Louise, Rifa dan Viona gres saja pulang dan sehari sarat ikut pengalaman dengan memasarkan bakso seharian. Rifa melaporkan ke Pak Nur bahwa tadi Mizan bikin rusuh dan tidak mau bayar.
Rifa ingin Mizan dilaporkan ke polisi mudah-mudahan Dia kapok, tetapi Pak Nur masih memikirkannya.
Baca juga: Sinopsis Merindu Baginda Nabi SCTV Episode 23, Hari Selasa (28/5)
Ibah kepikiran wacana Mas Barjo, Pak Leknya menyampaikan bahwa Dia berada di bersahabat Pesantren. Dia juga kepikiran wacana lelaki yang di masjid pakai baju batik (di episode episode kemarin).
Karena Barjo yang dahulu tak pernah ke Masjid, namun Pak leknya berkata bahwa Barjo sudah Insyaf.
Apakah Ibah sanggup memaafkannya? Disisi lain Barjo nampak meriangan dan kedinginan.
Kemudian Viona sukar tidur dan Dia kepikiran wacana Anam terus. Kemudian Dia keluar dari ruang tidurnya dan Video call dengan Ibu dan Ayahnya.
Viona menceritakan wacana Dia bahwa, dirinya jatuh cinta dengan seseorang. Dia menerangkan disana tidak ada relasi pacaran.
Lalu Viona mengajukan pertanyaan apakah Dia membolehkan dirinya untuk menikah dengan Anam? Orang tuanya menyuruhnya berfikir lagi. (rifa dari ruangannyan mendengar obrolan Viona).
Daftar Isi
- Tatik sukses mengajukan Agungan Rumahnya
- Ibah mencari rumah Barjo
- Barjo terkena Tipes
- Cuplikan Merindu Baginda Nabi 30 Mei 2019
Tatik sukses mengajukan Agungan Rumahnya
Tatik mengajukan agungan rumahnya (sejenis meminjam duit dengan jaminan rumah), Tatik sudah menandatangi seluruh berkas yang pihak bank minta.
Rifa mengajak Susan ke pengajian dengan tema “Masalah ke Masalah yang dihadapi remaja” Apakah Dia mau ikut?
Suzan tertaik untuk mengikutinya. Tapi Arum dan Tiwik tiba dan menyampaikan ngapain ikut pengajian itu, seumpama sudah mau mati saja?
Tiwik juga menyampaikan nanti saja ikut pengajiannya kalau sudah umur 50 tahun.
Rifa menerangkan bahwa maut tak kenal usia. Mereka berdua, bahwa Rifa sok tahu agama, Arum dan Tiwik juga yakin bahwa Dia juga tahu agama.
Mereka berdua bertengkar. Retno tiba dan situasi kian tambah kacau.
Ujung ujungnya Arum meminta Suzan memutuskan mau temenan sama Dia atau Rifa, kalau Dia memutuskan Rifa, Dia akan menjadi musuhnya.
Arum pamer terhadap Tiwik dan Suzan kalau mamahnya sedang menjalankan proyek besar. Tiwik tak suka mendengar itu.
Ibah mencari rumah Barjo
Disisi lain Ibah menanyakan alamat Pak Barjo terhadap orang-orang. Kemudian Dia berjumpa Bu pono (istrinya pak Pono/Pak RT).
Dia mengajukan pertanyaan wacana alamat Pak Barjo. Kemudian Bu Pono berjumpa PAk Mitro dan bercerita kalau Bu Ibah mencari Pak Barjo.
Ibah tak berani eksklusif masuk dan ingin menegaskan apakah itu rumahnya pak barjo atau bukan. Dia mengamati dari belakang pohon dan menyaksikan Cacha yang masuk.
Barjo masih deman dan Dia tentukan untuk istirahat di kamar. Mitro kunjungi Bu Ibah dan mengejutkan Ibah. Dia juga menjelek-jelekan Barjo.
Tiwik berjumpa Heri dan mengajukan pertanyaan apakah kalau Arum Kaya apakah Dia akan balikan dengannya? Tiwik meminta tolong mudah-mudahan Heri mengajak syuting lagi meskipun jadi figuran, mudah-mudahan Dia sanggup iktikad Arum.
Demam Barjo nampaknya lebih parah, Cacha risau dan alhasil menelpon Rifa.
Rifa menyuruhnya bawa ke tempat tinggal sakit, Rifa secepatnya tiba ke tempatnya. Rifa mengendarai motor dan dibarengi oleh orang suruhan Bu Tatik.
Dia hingga ke tempat tinggal Cacha kemudian memesankan Taxi Online dan membawanya ke UGD. Rifa menngikutinya dengan motor dari belakang.
Orang suruhan Bu Tatik menyaksikan Rifa masuk ke UGD, tetapi gak sanggup menyingkirkan Rifa di daerah itu.
Barjo terkena Tipes
Dokter menyampaikan terhadap Rifa dan Cacha bahwa kondisinya baik-baik saja. Kemungkinan Dia kena tipes, tetapi untuk memastikannya lebih baik menanti hasil dari lab. Kemudian Rifa pamitan dengan Cacha untuk pulang dulu.
Lalu orang suruhan Tatik berjumpa Rifa, dan beralasan untuk meminta tolong untuk memboncengkannya, tetapi alasannya yaitu bukan Mahram, Rifa gak sanggup memboncengkannya.
Lalu Rifa pulang dan orang suruhan Bu Tatik satunya lagi sudah siap berjaga menghadang Rifa.
Disisi lain Mizan dan temannya menyaksikan Rifa,
Kemudian Saat Rifa sedang mengendarai motornya, Di jalan Dia berjumpa Mijan dan teman dekat premannya. Rifa panik kemudian berbalik arah. Namun Mizan memburu Rifa.
Rifa pulang panik dan menangis Dia bilan kalau Mijan megganggu Rifa lagi dan memburu Dia.
Lalu Pak Nur akan memikirkannya, Bu Salamah murka dan mesti kini mesti bertindak, Abi kemudian akan melaporkan Mijan ke pohak berwajib.
Ibah merawat Barjo, Dia sadar dan menanyakan kenapa Dia berada disini. Ibah sudah maafkan Mas Barjo. Ternyata Barjo cuma mimpi saja.
Saat tertidur Dia mengiggau nama Saibatul Munawaroh. Cacha mendengar itu. Barjo alhasil terjaga dan Cacha menanyakan apakah Dia berkhayal berjumpa dengan istrinya ya.
Dokter datang, menyampaikan bahwa Barjo positif tipes, Barjo meminta tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Rifa menelpon Cacha bahwa Dia tak sanggup berjumpa dengannya. Lalu Cacha berkata Rifa bahwa Dia sedang mau pulang.
Pak Kepala sekolah mengundang Rifa ke ruangannya, Dia di tunjuk untuk mewakili siswa contoh tingkat provinsi.
Di rumah Rifa menceritakan itu ke Bu Salamah dan Dia sungguh senang. Bu Sal mengajukan pertanyaan terhadap Rifa yang katanya Dia sebelumnya untuk pergi menjenguk Pak Barjo.
Bu Salamah sudah meminta Ibah meningkatkan bubur sumsum untuk Rifa bawa.
Sinopsis akan dilanjutkan lagi setelah Admin menonton merindu baginda nabi sctv besok 30 mei 2019 ya!
Cuplikan Merindu Baginda Nabi 30 Mei 2019
Rifa mendengar perkataan Viona merasa c3mb*ru, dari raut parasnya kelihatan gitu. Lalu kendala yang Viona suka dengan anam belum rampung kini giliran Ustadzah Maemunah yang ingin meminta nasehat wacana orang yang sesuai untuknya terhadap Pak Nur dan Bu Salamah.
Maemunah mengunjungi rumah Pak Nur, Disana juga ada Bu Sal. Maemunah ingin menanyakan jodoh yang sesuai untuk dirinya.
Pak Nur berkata terhadap istrinya “Menurut Umi, Siapa jodoh yang sesuai untuk Ustadzah Maemunah”. Umi Salamah menjawab, Ya siapa lagi Abi, ya Ustad Anam.
Di di saat yang berbarengan dari balik ruangan berlainan Rifa mendengar perkataan Abi dan Uminya terhadap Ustadzah Maemunah.
Setelah mendengar itu Rifa terkejut dan terdiam. Dia nampak sedih, kelihatannya juga mengeluarkan air mata.